Lampung (6/10). Posyandu di Desa Sukaraja, Kabupaten Pesawaran, Lampung, melakukan kunjungan ke rumah balita dan ibu hamil sebagai bagian dari program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal pada Kamis, 21 September 2023. PMT berbahan pangan lokal adalah salah satu upaya baru dari pemerintah Indonesia untuk mencegah terjadinya stunting pada balita dan mendukung kesehatan ibu hamil.
Desa Sukaraja, yang terletak di Kabupaten Pesawaran, saat ini memiliki 9 balita dan 1 ibu hamil yang menjadi penerima PMT. Seleksi penerima PMT dilakukan berdasarkan berat badan balita dan status ibu hamil yang mengalami kurang energi kronik (KEK). Sumini, seorang warga yang juga menjadi petugas kader Posyandu di Desa Sukaraja, menjelaskan bahwa meskipun terdapat 463 balita dan 29 ibu hamil di desa tersebut, hanya yang memenuhi kriteria yang menjadi penerima PMT.
Sumini juga warga LDII desa Sukaraja mengungkapkan bahwa program PMT berbahan pangan lokal telah dimulai sejak tanggal 4 September 2023 dan direncanakan akan berlanjut selama 90 hari. “Nanti kami akan terus melakukan PMT selama 3 bulan, atau kira-kira 90 hari,” tambahnya.
Program PMT berbahan pangan lokal ini merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia. Stunting adalah kondisi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang memadai selama masa pertumbuhan, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan seorang anak. Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan fisik dan mental anak, serta dapat berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup di masa dewasa.
Dengan adanya program PMT berbahan pangan lokal, diharapkan bahwa anak-anak di Desa Sukaraja, Kabupaten Pesawaran, akan mendapatkan asupan gizi yang lebih baik, sehingga dapat menghindari stunting dan tumbuh dengan sehat. Selain itu, program ini juga memberikan dukungan penting kepada ibu hamil untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang cukup selama kehamilan, yang penting untuk perkembangan janin dan kesehatan ibu.
Program seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam upaya mencegah stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan ibu hamil. Dengan kerja keras masyarakat setempat, petugas kesehatan, dan dukungan pemerintah, Indonesia dapat terus memperjuangkan generasi yang lebih sehat dan tangguh di masa depan.
Oleh: S10ABI(LAMPUNG 9)SUPENGI (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)