Tanah Laut (25/6). Ratusan warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Tanah Laut (Tala) mengikuti webinar mengenai deteksi dini kandungan dan kehamilan resiko tinggi yang diadakan oleh Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI). Webinar ini diadakan secara online (daring) di 13 studio mini di masing-masing Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII yang ada di Kabupaten Tala pada Sabtu (22/6).
Ketua DPD LDII Tala, Anton Kuswoyo, menjelaskan bahwa 13 lokasi studio ditentukan untuk memudahkan ibu-ibu dan para wanita mengikuti kegiatan tersebut. Webinar ini menghadirkan narasumber Webinar tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu Yusrawati, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Spesialis Ginekologi, dan Siti Maisuri Tadjuddin Chalid, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin.
Yusrawati dalam paparannya menyampaikan tentang pentingnya deteksi dini penyakit reproduksi bagi perempuan. Sementara itu, Siti Maisuri Tadjuddin Chalid menjelaskan tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kehamilan resiko tinggi. Faktor-faktor tersebut antara lain anemia, hipertensi, obesitas, dan usia kehamilan.
Siti maisuri juga menekankan pentingnya pencegahan kehamilan resiko tinggi yang dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan sejak remaja, menghindari kehamilan di usia terlalu muda atau terlalu tua, dan menjaga jarak kehamilan yang ideal.
“Menjaga kesehatan dan melakukan deteksi dini secara berkala merupakan bentuk ikhtiar untuk terhindar dari keganasan penyakit kanker, deteksi dini dapat dilakukan sendiri maupun di puskesmas setempat,” ujar Yusrawati.
Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2018, kanker payudara merupakan pembunuh nomor satu perempuan di Indonesia. Disusul dengan kanker mulut rahim dan kanker ovarium.
Yusrawati menjelaskan bahwa deteksi dini dapat dilakukan sendiri maupun di puskesmas setempat. Wanita Indonesia juga perlu melakukan skrining, terutama organ tubuh reproduksi, seperti mulut rahim.
“Penyakit yang menyerang sistem reproduksi perempuan, seperti kanker mulut rahim dan ovarium dapat menyerang setiap perempuan tanpa terkecuali,” ujar Yusrawati
Selain deteksi dini, pencegahan virus juga penting dengan melakukan imunisasi atau vaksin. Sekitar 90 persen kanker serviks atau kanker mulut rahim disebabkan virus HPV (Human Papillomavirus) dengan tipe onkogenik (penyebab kanker akut).
Sementara itu, Siti Maisuri Tadjuddin Chalid menyampaikan tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kehamilan berisiko tinggi. “Lebih dari 50 persen ibu hamil di Indonesia memiliki masalah dari awal kehamilan, kehamilan tidak sehat dan berisiko,” ungkap Siti Maisuri.
Ia menjelaskan, beberapa faktor yang dapat menyebabkan kehamilan berisiko tinggi adalah anemia, hipertensi, obesitas, kehamilan di usia muda atau tua, kehamilan jarak dekat, dan kehamilan sebelumnya yang memerlukan tindakan operasi.
Ia menjelaskan, anemia pada remaja kerap terjadi karena tiap bulan menstruasi yang tidak terkontrol dengan baik. Gejalanya seperti kuantitas darah haid yang tidak menentu tiap bulan sehingga periode haid tidak teratur. “Jika gejala tersebut muncul saat menstruasi seharusnya segera diperiksakan dan diobati. Masalah lainnya seperti hipertensi dan obesitas juga perlu ditangani agar meminimalisir resiko kehamilan,” ujarnya.
Dengan terlaksananya webinar ini diharapkan para wanita dapat memahami tentang deteksi dini kandungan dan kehamilan resiko tinggi. Dengan pengetahuan ini, mereka bisa menjaga kesehatan reproduksi dan meminimalisir risiko saat hamil. Para peserta juga berharap agar FKKI secara berkala mengadakan webinar untuk tema kesehatan lainnya.
Oleh: Anton Kuswoyo (contributor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng