Kediri – Pemerintah Desa Balongjeruk bekerjasama dengan UPTD Puskesmas Kunjang melaksanakan vaksinasi terhadap santri Pondok Pesantren Nurul Azizah Balongjeruk, pada 7 Juli 2021 yang diikuti oleh 230 santri.
Kepala Desa Balongjeruk sangat mengapresiasi antusiasme santri pondok dan pengurus pondok dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut. “Vaksinasi ini adalah kerjasama Pemerintah Desa Balongjeruk dengan UPTD Puskesmas Kunjang, kami mengapresiasi antusiasme santri dan pengurus pondok dengan pelaksanaan vaksin ini, dan saya berharap Kerjasama ini bisa terus ditingkatkan.” ujar Imam Syafii, Kepala Desa Balongjeruk.
Bambang Prihono, Ketua Ponpes Nurul Azizah menyampaikan terima kasih terhadap pemerintah desa yang sangat perhatian terhadap Pesantren Nurul Azizah. “Saya menyampaikan terima kasih terhadap pemerintah yang sangat perhatian dengan Pondok Nurul Azizah – Balongjeruk yang memberikan vaksin gratis kepada santri pondok.” Kata Bambang Prihono, Ketua Pondok Pesantren Nurul Azizah – Balongjeruk.
Vaksinasi yang berlangsung secara lancar juga diakui oleh petugas kepolisian Polsek Kunjang, Tri Laksana. “Vaksinasi ini berlangsung dengan baik dan lancar dan kondisi di pesantren Nurul Azizah cukup aman dan nyaman dan kami berharap khususnya di pesantren Nurul Azizah segera terbebas dari covid, umumnya covid bisa segera sirna dari Indonesia sehingga masyarakat dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya tanpa merasa was-was.” Ujar Tri Laksana, Petugas Kepolisian dari Polsek Kunjang.
Selain pengetatan Prokes, vaksinasi terhadap masyarakat Kabupaten Kediri memang akan terus ditingkatkan agar secara umum masyarakat memiliki kekebalan tubuh. Sebagaimana yang disampaikan dr. Achmad Khotib, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri pada saat Rakor PPKM Darutat Kabupaten Kediri (2 Juli 2021) ketika menyampaikan strategi dalam menghadapi lonjakan pasien.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, saat Rakor PPKM Darutat Kabupaten Kediri menyampaikan bahwa kasus covid di kabupaten kediri setiap harinya antara 20 hingga 30 pasien, bisa diperkirakan dalam dua minggu setelah Rakor tersebut rumah sakit akan mengalami kolaps kalau tidak ada pencegahan yang lebih intensif.