Kediri (3/7). Liga Santri yang digelar sejak 20 Juni 2022 hingga 29 Juni 2022 berlangsung cukup kompetitif hingga menyedot perhatian ribuan santri seluruh Kediri. Pertandingan yang cukup seimbang itu menjadi tontonan yang menarik para pemerhati sepak bola di lingkungan santri yang mengantarkan Pondok Pesantren Nurul Hakim, Ngino, Plemahan mendapatkan tiket juara Liga Santri di wilayah Kodim 0809 Kediri.
Gelar juara itu diraih setelah mengalahkan Pondok Pesantren Al Makruf Bandar Lor, Mojoroto pada Rabu (29/6) di lapangan Canda Bhirawa, Pare Kediri. Pertandingan yang cukup ketat antara Pesantren Al Makruf melawan Pesantren Nurul Hakim tetap bertahan pada skor 0-0 di babak pertama. Memasuki babak kedua, skuad Ponpes Nurul Hakim mengubah stategi permainan cepat sehingga berbuah gol di menit awal babak kedua, namun pesantren Al Makruf dapat mengejar hingga skor imbang 1-1 dan pertandingan ditutup pesantren Nurul Hakim dengan skor 3-1.
Hadir pada final Liga Santri, Letkol Infanteri Rully Eko Suryawan S.Sos., Dandim 0809 Kediri, Mayor Dian Kristianto, Kasdim 0809 Kediri, Komandan Brigif 16, Sigit Sosiawan, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Perwakilan Pemkot Kediri, Perwakilan Pemkab Kediri, para Muspika se Kabupaten Kediri, dan para Pimpinan/Pengasuh Pondok Pesantren Peserta Liga Santri Piala KASAD, serta jajaran Kodim 0809 Kediri, serta warga masyarakat pecinta sepak bola yang diperkirakan hadir sebanyak 5.000 penonton.
Letkol Rully berkomentar, “Alhamdulillah Ponpes Nurul Hakim, Ngino Kecamatan Plemahan menjadi juara 1, Liga Santri Kab/Kota Kediri dan berhak mewakili Kodim 0809 Kediri diajang kejuaraan Liga Santri di tingkat Korem 082 Mojokerto,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri, H. Agus Sukisno, mengapresiasi pesantren yang berada di naungan LDII sukses mewakili santri se-Kediri Raya di Korem 082 Mojokerto. “Alhamdulillah pesantren Nurul Hakim di bawah naungan LDII Kabupaten Kediri berhasil menjuarai Liga Santri Piala Kasad di wilayah Kodim 0521 tentu ini akan berdampak positif bagi sepak bola di wilayah kediri, kami berharap warga LDII yang pernah bermain di liga santri ini bisa terus berkembang dan dapat tergabung di Timnas,” harapnya.
Ia juga bersyukur dengan adanya kompetisi antar pesantren akan berdampak positif meningkatnya interaksi antar pondok pesantren sehingga saling kenal dan dapat menjaga tali silaturahim. “Kami juga mengucapkan terima kasih pada bapak Dandim beserta jajaran dan anggotanya yang telah berupaya keras mengadakan liga santri ini, selain menjadi media untuk menjaga tali silaturahim, acara ini akan memupuk kebersamaan dan menggairahkan lagi sepak bola di Kediri,” ujarnya.
Oleh: Rozy Mujahid (contributor) / Noni Mudjiani (editor)